Penelitian menunjukkan bahwa periode puasa intermiten melakukan lebih
dari sekadar membakar lemak. Mattson menjelaskan, "Ketika perubahan
terjadi dengan saklar metabolisme ini, itu mempengaruhi tubuh dan otak."
Salah satu studi Mattson yang diterbitkan dalam New England Journal of
Medicine mengungkapkan
data tentang berbagai manfaat kesehatan yang terkait dengan praktik tersebut.
Ini termasuk umur yang lebih panjang, tubuh yang lebih ramping dan pikiran yang lebih tajam.
"Banyak hal terjadi selama puasa intermiten yang dapat melindungi
organ terhadap penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung,
gangguan neurodegeneratif terkait usia, bahkan penyakit radang usus dan banyak
kanker," katanya.
Berikut adalah beberapa manfaat puasa intermiten yang telah diungkapkan
oleh penelitian sejauh ini:
- Berpikir dan
ingatan.
Studi menemukan bahwa puasa intermiten meningkatkan memori kerja pada
hewan dan memori verbal pada manusia dewasa.
- Kesehatan jantung. Puasa intermiten meningkatkan
tekanan darah dan detak jantung istirahat serta pengukuran terkait jantung
lainnya.
- Kinerja fisik. Pria muda yang berpuasa selama
16 jam menunjukkan kehilangan lemak sambil mempertahankan massa otot.
Tikus yang diberi makan pada hari-hari alternatif menunjukkan daya tahan
yang lebih baik dalam berlari.
- Diabetes tipe 2
dan obesitas.
Dalam penelitian pada hewan, puasa intermiten mencegah obesitas. Dan,
dalam enam penelitian singkat, manusia dewasa yang gemuk kehilangan berat
badan melalui puasa intermiten. Orang dengan diabetes tipe 2 mungkin mendapat manfaat:
Sebagian besar penelitian yang tersedia menunjukkan bahwa puasa intermiten
dapat membantu orang menurunkan berat badan dan menurunkan kadar glukosa
puasa, insulin puasa dan leptin sambil mengurangi resistensi insulin,
menurunkan kadar leptin dan meningkatkan kadar adiponektin. Studi tertentu
menemukan bahwa beberapa pasien yang mempraktikkan puasa intermiten dengan
pengawasan oleh dokter mereka mampu membalikkan kebutuhan mereka akan
terapi insulin.
- Kesehatan
jaringan.
Pada hewan, puasa intermiten mengurangi kerusakan jaringan dalam operasi
dan hasil yang lebih baik.